Pertumbuhan penduduk yang makin cepat , mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial,ekonomi,politikkebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambalah sistem mata pencaharian hidup dari homogen kompleks.
Sehubungan denganhal tersebut dalam pokok bahasan ini, akan ditelah mengenai pertumbuhan penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranata-pranata sebagai akibat perkembangan kebudayaan.
B. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khusunya.
Manusia diperkirakan hidup di dunia sudah sekitar dua juta tahun yang lalu. pada waktu itu jumlah penduduk masih sangat sedikit. Pada tahun pertama setelah masehi, jumlah penduduk dunia telah berkembang menjadi hampir 250 juta jiwa. Pertambahan penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 1986, pertumbuhan dunia sudah mendekati 5 milyar . Pada tahun 2005 jumlah penduduk dunia sudah mencapai angka 6,45 milyar. Pada tahun 2011 tepatnya tanggal 31 Oktober jumlah penduduk sydah mencapai 7 milyar.
Tabel Pertumbuhan Dunia
Dari tabel diatas pertumbuhan penduduk makin cepat akan timul penggadaan penduduk dalam jangka waktu makin sin singkat.
Penggadaan Penduduk
Tahun penggandaan | Perkiraan penduduk dunia | Waktu |
800 SM | 5 juta | - |
1650 tahun | 500 juta | 1500 |
1830 tahun | 1 milyard | 180 |
1930 tahun | 2 milyard | 100 |
1975 tahun | 4 milyard | 45 |
Pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi pleh faktor-faktor demografi yaitu:
1. Kematian (mortalitas)
2. Kelahiran (fertilitas)
3. Migrasi
Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut di ukur dengan tingkat/rate. Biasanya pernbandingan dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk.
1. Kematian
Ada beberapa tingakat kematian yaitu :
a. Tingkat Kematian Kasar
Adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun perjumlah penduduk pertengan tahun tersebut.
Secara rumus dinyatakan tiap 1000 orang.Di tulis rumus sebagai berikut:
D= Jumalah Kematian
CDR = Jumlah kematian X 10000
Jumlah penduduk pertahun
atau :
CDR = D K
PM
PM : jumlah penduduk pertengahan tahun
K : Konstanta = 1000
Jadi jumlah penduduk yang mewakili suatu tahun tertentu ialah jumlah penduduk bulan Juni.
Penduduk pertengahan tahun ini dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
1.Pm = 1/2 (P1+P2)
2.Pm = P1 + ( P2 – P1 )
2
3.Pm = P2 – ( P2 – P1)
2
Pm : jumlah penduduk pertengahan tahun
P1 : jumalh penduduk awal tahun
P2 : jumlah penduduk akhir tahun
b. Tingkat Kematian Khusus
Tingkat kematian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur,jenis kelamin, pekerjaan.Rumusnya
ASDRi = Di x K
PMi
Di : Kematian penduduk kelompok umur i
PM: Jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok umur i
K : Konstanta (=1000)
2. Fertilitas ( kelahiran)
1) Sulit memperoleh data statistic lahir hidup karena banyak bayi yang meninggal beberapa saat setelah
kelahiran
2) Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali)
3) Mkin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan memiliki anak makin menurun
4) Didalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan.
- Facubdity (kesuburan)
- Fertility (fertilitas)
Tingkat kelahiran kasar (Crude Rate Birth/CBR). Tingkat kelahiran kasar adalah jumlah kelaahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut. Sehingga dapat dituliskan dengan rumus :
atau :
B = jumlah kelahiran hidup pada suatu dunia pada suatu tahun tertentu
Pm = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta = 1000
Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR). Angka kelahiran umum adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif. Jadi untuk menghitung angka kelahiran ini diperlukan jumlah penduduk wanita usia produktif. Sehingga dapat dituliskan dengan rumus :
atau :
B = jumlah kelahiran hidup suatu daerah pada suatu tahun tertentu
Fm = jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun
K = konstanta = 1000
Tingkat kelahiran khusus (Age Specific Fertility Rate/ASFR). Tigkat kelahiran khusus menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok usia produktif. Ukuran ini lebih baik daripada ukuran diatas. Jadi kalau d tiliskan dengan rumus adalah sebagai berikut :
B1 = jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur 1 tahun
Fm = jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun dalam kelompok umur 1
K = konstanta = 1000
3. Migrasi
migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian dalam suatu negara (Munir, 2000 : hal
116).
Macam-macam Migrasi
1. Migrasi Internasional yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
2. Migrasi Nasioanal yaitu perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari satu wilayah ke wilayah lainnnya, tetapi masih dalam kesatuan negara.
Proses Migrasi
1. Migrasi Bertahap
2. Migrasi Langsung
Akibat Migrasi
- Urbanisasi (migrasi dari desa kekota) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Sebagai akibat penduduk yang rata-rata masih muda tersebut memungkinkan pertumbuhan penduduk semakin pesat di kota.
- Migrasi interregional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. DKI Jakarta sebagai akibat dari adanya migrasi ineregional pertumbuhannya menjadi sangat pesat.
- Migrasi antar Negara di Indonesia adalah sangat kecil dari hail sensus penduduk pada tahun 1971 samapai dengan 1980 migrasi masuk hanya ada 0,61% dan migrasi keluar hanya sebesar 0,57% pertahun. Dari sudut pandang sosiologi tidak ada perbedaan dasar antara migrasi nasional dengan internasional. Dalam kedua peristiwa tersebut terjadi proses yang sama mengenai pengambilan keputusan perubahan-milia dan penyesuaian social. Aspek sosiologis migrasi adalah adanya proses melepaskan diri dari suatu struktur social dan masuk kedalam struktur social atau pada kultur yang lain dengan problematika penyesuaian yang timbul dari padanya. Menurut Pallard komposisi pendudukditribusi statistic. Sedangkan menurut Josepx Y Spengler dan Otis Douley Duncan komposisi penduduk dapat diartikan sebagai gabungan frekuensi penyebaran cirri-ciri terukur atau variable-variabel lain dari anggota-anggotanya. Berdasarkan dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa komposisi penduduk merupakan pengelompokkan daripada penduduk yang memiliki karakteristik tertentu. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin mempunya peranan yang sangat penting hanya dapat mengetahui :
- Pertumbuhan penduduk di suatu daerah termasuk cepat atau lambat
- Rasio ketergantungan
- Jumlah wanita dalam jumlah produktif
- Jumlah tenaga kerja yang tersedia
- Berdasarkan tempat tinggal
- Berdasarkan piramida bentuk
Ada 3 jenis struktur penduduk :
1.Piramida Penduduk Muda
Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. kita dapat jumpai pada negara-negara sedang berkembang. Misalnya: Indonesia,India,Brazil.
2. Piramida Penduduk Stationer
Keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia,Belanda, Skandinavia.
3. Piramida Penduduk Tua
adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Terjadi pada negara seperti Inggris,Jerman, Belgia, Perancis
Rasio Ketergantungan (Depedency Of Ratio)
Dari komposisi penduduk menurut umur dapat dipakai untuk menghitung rasio ketergantungan. Yang dimaksud rasio ketergantungan ialah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Rasio ketergantungan dirumuskan sebagai berikut:
DR= Rasio Ketergantungan
Jadi semakin tinggi jumlah penduduk usia muda dan jompo maka semakin tinggi rasio ketergantungannya. Sebagai ukuran ratio ketergantungan adalah sebagai berikut: DR kurang dari 62,33 % adalah baik DR lebih dari 62,33 % adalah buruk Berikut ini adalah penggolongan penduduk dalam kelompok produktif menurut beberapa tokoh.
Penggolongan menurut DW Sleumer:
0 – 14 tahun golongan belum produktif
15 – 19 tahun golongan belum produktif penuh
20 – 54 tahun golongan produktif
55 – 64 tahun golongan tidak produktif penuh
65 tahun ke atas golongan inproduktif
Penggolongan menurut Sumbarg
0 – 15 tahun golongan belum produktif
15 – 65 tahun merupakan golongan produktif penuh
65 tahun ke atas golongan produktif berkurang
Penggolongan menurut Widjojo, Pullerd, John Clark
0 – 14 tahun golongan belum produktif
15 – 64 tahun golongan produktif
65 tahun ke atas golongan tidak produktif
C. Kebudayaan Dan Kepribadian
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia dari Zaman Batu Sampai Zaman Logam
Zaman batu terbagi menjadi dua:
- Zamab batu tua (Paleolitikum)
- Zaman batu muda (Neolitikum)
Alat – alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk maupun permukaan peralatan masih kasar contohnya adalah kapak genggam. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa – bangsa Proto Austronesia pembawa kebudayaan Neolitikum berupa batu besar maupun kecil bersegi – segi. Kapak pada zaman Neolitikum ini berasal dari China Selatan, menyebar ke arah selatan hingga sampai ke Semenanjung Malaka. Lebih lanjut hingga menyebar ke Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, Flores, Sulawesi, Filipina.
Bersamaan dengan penyebaran budaya kapak – kapak batu itu, tersebar pula bahasa Proto Austronesia yang merupakan cikal bakal bahasa negara – negara anggota ASEAN, khususnya Indonesia. Zaman Neolitikum benar – benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia. Penyelidikan – penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa maunusia zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian mengecor/mencairkan logam dari biji besi. Bangsa – bangsa Proto-Austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Bangsa Dongson dan menyebar di Indonesia. Materi Dongson diantaranya berupa senjata – senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu dari bahan perunggu. Satu hal yang patut dicatat ialah kenyataan bahwa Indonesia pada zaman logam ini yaitu sebelum zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya.
B. Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
1. Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa yang menyebabkan perpaduan dan akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu. Hindu yang berasal dari india berlangsung luwes dan mantap.
Kemudian sekitar abad ke-5 ajaran Budha atau Budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ Ajaran Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju daripada ajaran Hiduisme, sebab dalam ajaran Budha tidak menghendaki adanya kasta – kasta.
Walaupun demikian kedua ajaran Agama itu berkembang dan berdampingan secara damai di Indonesia khususnya di Pulau Jawa. Baik penganut Hinduisme atau Budhisme banyak melahirkan karya – karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, relief – relief yang diabadikan di candi, dan sebagainya. Contohnya adalah pada Candi Borobudur yang merupakan candi terbesar di Asia yang pernah tercatat sebagai bangunan kuno, yang dahulu sempat termasuk dalam 10 keajaiban dunia.
2. Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama Islam berkembang di Indonesia. Islam dikembangkan di Indonesia oleh Wali Songo secara damai dan tidak ada paksaan. Titik sentral penyebaran Wali Songo ini adalah Pulau Jawa. Di daerah – daerah yang belum terpengaruh oleh ajaran Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. Misalnya di daerah Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatra Timur, Sumatra Barat, dan pesisir Kalimantan. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia. Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan Islam member saham yang besar bagi perkembangan dan kepribadian bangsa Indonesia.
3. Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga member corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia. Kebudayaan Barat masuk ke Indonesia seiring dengan masuknya kolonial Belanda (VOC). Sudah menjadi watak dan keperibadian Timur pada umumnya, serta masyarakat Jawa khususnya, bahwa menerima setiap kebudayaan yang dating dari luar, kebudayaan yang dimilikinya tidaklah diabaikan. Tetapi disesuaikan dengan kebudayaan lama. Sehubungan dengan itu, penjelasan UUD 1945 memberikan rumusan tentang kebudayaan Bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak – puncak kebudayaan daerah – daerah di seluruh Indonesia.
Kebudayaan dan Kepribadian
Opini umum menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasi. Nilai dan kaidah berisikan harapan – harapan masyarakat perihal perilaku yang pantas. Sebaliknya segala yang berbeda dari corak kebudayaan mereka, dianggap rendah, aneh, kurang susila, bertentangan dengan kodrat alam, dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar