Jawab :
Komunikasi adalah "suatu proses dalam
mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi,
dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan
dan orang lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang
ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak
direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi .
Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara
hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran
informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu ,
gossip , atau rumor .
Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk
meneruskan pesan dari satu orng ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari
dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya yang
dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa
struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistim
komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari
satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bias dipandang
sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai
sarana komunikasi organisasi.
2. Pengertian , Jenis/Tipe Pengawasan !
Pengertian Pengawasan
Pengawasan
merupakan proses kegiatan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan
dan sasaran serta tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana
dengan baik sesuai dengan rencana,kebijakan, instruksi dan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Pengawasan
berfungsi untuk mencegah secara dini kemungkinan terjadinya
penyimpangan, pemborosan, penyelewengan, hambatan, kesalahan dan
kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran serta pelaksanaan
tugas-tugas organisasi.
Jenis-jenis pengawasan antara lain :
- Pengawasan Melekat, adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian secara Ajeg yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya, secara preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundangan yang berlaku.
- Pengawasan Fungsional, merupakan pengawasan yang dilakukan oleh aparat atau pejabat yang tugas pokoknya khusus membantu pimpinan untuk melaksanakan tugasnya masing-masing, pengawasan fungsional biasanya bersifat internal. Aparat pengawasan fungsional dalam suatu instansi disebut Satuan Pengawasan Internal (SPI). SPI hanya membantu pimpinan agar dapat melakukan manajemennya, melakukan pengawasan melekat atau pengendaliannya dengan baik. SPI tidak berwenang mengambil tindakan sendiri, harus dikoordinasikan kepada atasannya.
- Pengawasan Teknis Fungsional, setiap instansi berkewajiban untuk melakukan pengawasan agar kebijakan-kebijakan negara sesuai dengan bidang tugas pokoknya masing-masing, ditaati oleh masyarakat maupun aparatur. Pengawasan teknis fungsional merupakan konsekuensi dari pelaksanaan dasar fungsionalisasi dan merupakan fungsi lini atau operasional dari instansi tersebut. Pengawasan teknis fungsional berarti pengawasan yang ditujukan kepada aparatur dan juga masyarakat.
- Pengawasan Legislatif, dikenal juga dengan pengawasan politik, merupakan fungsi yang dimiliki parlemen di samping fungsi legislasi dan budgeting. Pengawasan legislative ditujukan pada pengawasan terhadap pelaksanaan UUD 1945, Hukum dan peraturan pelaksanaannya yang termanifestasikan pada hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.
- Pengawasan Masyarakat, disebut juga kontrol sosial merupakan pengawasan yang dilakukan masyarakat sendiri terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
- Pengawasan yudikatif, merupakan salah satu fungsi Mahkamah Agung untuk mengawasi peraturan di bawah UU, sedangkan Mahkamah Konstitusi berwenang secara formal untuk menguji UU terhadap UUD 1945.
a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary contro)
Prosedur-prosedur
pengawasan pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar
kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya
dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Dipandang dari sudut
prespektif demikian, maka kebijaksanaankebijaksanaan merupakan
pedoman-pedoman untuk tindakan masa mendatang. Tetapi, walaupun demikian
penting untuk membedakan tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan
dan tindakan mengimplementasikannya.
Merumuskan
kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan sedangkan tndakan
mengimplementasi kebijaksanaan merupakan bagian dari fungsi pengawasan.
Pengawasan pendahuluan meliputi:
- Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia.
- Pengawasan pendahuluan bahan-bahan.
- Pengawasan pendahuluan modal
- Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya finansial
b. Pengawasan Pada Waktu Kerja Berlangsung (concurrent control)
Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka.
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk:
- Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode-metode serta prosedur-prsedur yang tepat.
- Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Proses memberikan
pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa petunjuk-petunjuk
dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap orang-orang yang
memberikan penyerahan.
c. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Sifat kas dari
metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan
perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk
mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang.
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu:
- Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
- Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis).
- Pengawasan Kualitas (Quality Control)
- Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)
Organisasi sudah sangat berkembang dengan sangat pesat,kita dapat
melihat perkembangan nya dari sistem yang ada pada sebuah organisasi
yang berdiri pada masa kini.ciri-ciri dari perkembangan organisasi:
1. Keputusan penuh dengan pertimbangan.
2. Diterapkan pada semua sub sistem manusia baik individu, kelompok dan organisasi.
3. Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi.
4. Teori sebagai alat analistis.
1. Keputusan penuh dengan pertimbangan.
2. Diterapkan pada semua sub sistem manusia baik individu, kelompok dan organisasi.
3. Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme organisasi.
4. Teori sebagai alat analistis.
Dampak yang di hasilkan dari perkembangan Organisasi :
1. pengembangan potensi manusia
2. efektivitas dan kesehatan dari suatu organisasi
3. banyak pekerjaan yang menantang
4. perubahan dalam penggunaan segala sumber daya yang ada
1. pengembangan potensi manusia
2. efektivitas dan kesehatan dari suatu organisasi
3. banyak pekerjaan yang menantang
4. perubahan dalam penggunaan segala sumber daya yang ada
Jadi, Perkembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan
kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan
oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan
program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan
mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan
dengan tujuan keorganisasian.
Faktor yang mendukung adanya perkembangan pada Organisasi :
1. keinginan untuk menjadi lebih baik
2. ingin mengambil keputusan yang baik untuk bersama
3. mengembangkan pengaturan sistem organisasi yang kurang
4. konflik akan mudah di atasi
Perkembangan dan perubahan pada organisasi harus di lakukan demi berlangsungnya kegiatan Organisasi yang lebih baik dan lebih bersahabat dengan lingkungan sekitar organisasi yang berdiri di tengah-tengah masyarakat,dengan demikian kelak anggota mau pun pemimpin suatu organisasi akan menjadi individu yang baik terhadap kawan,keluarga, dan juga masyarakat walaupun sudah tidak ada dalam organisasi lagi,karena sudah terbiasa bekerja sama sebelum nya pada organisasi yang pernah di ikutinya.
1. keinginan untuk menjadi lebih baik
2. ingin mengambil keputusan yang baik untuk bersama
3. mengembangkan pengaturan sistem organisasi yang kurang
4. konflik akan mudah di atasi
Perkembangan dan perubahan pada organisasi harus di lakukan demi berlangsungnya kegiatan Organisasi yang lebih baik dan lebih bersahabat dengan lingkungan sekitar organisasi yang berdiri di tengah-tengah masyarakat,dengan demikian kelak anggota mau pun pemimpin suatu organisasi akan menjadi individu yang baik terhadap kawan,keluarga, dan juga masyarakat walaupun sudah tidak ada dalam organisasi lagi,karena sudah terbiasa bekerja sama sebelum nya pada organisasi yang pernah di ikutinya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar